*~" Antara Niat Dan Benteng Hati "~*

Hakekat Niat adalah pengosongan selain yang di niatkan ketika masuk di dalamnya.sedang kesempurna'an niat adalah memprioritaskan secara penuh.

Rosulullah saw.bersabda :

"Sesungguhnya amal2 itu bergantung pada niat-niatnya."

Niat sendiri mempunyai posisi,waktu,cara dan arti.

Posisi niat adalah hati,waktunya adalah ketika memulai amal,dan caranya adalah mengaitkan hati dengan raga.

Sedangkan arti niat ada 4 :
A. Bermaksud,-

B. Bertujuan,-

C. Berkehendak,-

D. Berkemauan,-

Yang mana kesemuanya berarti ''satu".

Dan niat juga memiliki 2 ilustrasi :
- menghadapkan hati melalui kebangkitan yang baik didalamnya.

- Ikhlas dalam amal semata hanya bagi Allah,remata untuk meraih pahala dan hanya menghadap Allah subhanallahuwata'alah.


Sedangkan makna dari sabda Rosulullah saw : "Barang siapa baik niatnya maka akan saleh pula amalnya".

Kebaikan niat antara diri anda dg Allah dilakukan melalui "Tawajjuh"(menghadapkan hati) dg cara mengagungkan Allah dan perintahnya, di samping menggunakan substansi perintah itu sendiri.
Kebaikan niat ada diantara kita dg sesama hamba melalui Tawakuh jiwa, dg menasehati kpd mereka yg disertai dg menegakkan hak asazi mereka, meninggalkan bagian duniawi ,menepiskan hal yg berdimensi materi..dg Sabar dan Tawakal kepada Allah subhanallahuwata'ala yang harus slalu menyertainya.
 
Setelah melalui niat dg masing2 hakekatnya, teranglah kita harus mengetahui tentang apa yg ada dan patut kt tahu dari pada hati dan mata batin kita sebagai penggerak dari Niat itu sendiri.

Dan menurut Imam Syadzili r.a berkata ,"Benteng mata batin itu ada 4 pula.:

1. Ikatan hati bersama Allah,-

2. Meninggalkan selain Allah,-

3. Mata, tidak memandang kepada apa yang di haramkan oleh Allah,-

4. Kaki kita tidak merambah kepada hal yg tidak ada harapan pahala dari Allah,-

Beliau berkata mengutip dari gurunya "Ada 2 keburukan yg banyaknya kebaikan sangat jarang bermanfa'at bersamanya :

- Tidak senang terhadap qodha (ketetapan) Allah dan,

- Kezaliman terhadap hamba2 Allah.

Dan ada 2 kebaikan yg banyaknya keburukan sangat jarang memudaratkan bersamanya.:

- Ridha terhadap ketentuan Allah dan,

- Memaafkan hamba2 Allah."

Beliau rodhiaallahuanhu jg berkata,

"Janganlah kamu bersahact dg oragn yg mengutamakan dirinya atasmu karena ia tercela. Dan jg dg oragn yg mengutamakan dirimu atas dirinya karena itu tidak akan berlangsung lama... Temanilah orang yg bersamanya selalu ingat kepada Allah..
Maka Allah menerima tobatnya bila kehilangan dan mencukupkannya bila ia menyaksilan,,

Dzikirnya cahaya dan penyaksianya pembuka pintu ghoib. Jadilah tujuan kita itu adalah Allah..dan cinta kita bersama kematian distiap langkah,yg slalu ada di depan kita.

Karenanya, jangan kt berteman dg orang2 yg sifatnya begitu, jangan berganvng pd mereka, tolak ia dari langkah awal. Dan perlakukan dia dg baik selama pertemanan...

Menurutnya jiwa itu ada 3 :

A. Jiwa yg tdk terjadi jual beli terhadapnya krn kebebasanya,,

B. Jiwa yg terjadi jual beli padanya karena kemulyaanya,,

C. Jiwa yg terabaikan (tiada kebebasan dan kemuliaan).

Dan vntuk menuju pemurnian jiwa yg bagus tentunya kita harus memulai segala sesuatunya dari awal.dan menurut Beliau awal yang paling utama itu empat setelah empat..:

- cinta kpd Allah.
- ridho terhadap keputusan Allah.
- zuhud terhadap dunia.
- tawakal kpd Allah.
- melaksanakan kwajiban2 dari Allah.
- menjauhi larangan2 Allah.
- sabar terhadap yang tidak berguna.
- wara' dalam sesuatu yang melalaikan.


Namun jika ego menang dan roh kalah, maka terjadi kekeringan dan kegersangan. Fakta berbalik,dan kejahatan pun muncul .
Karena itu, mari kita berpegang teguh pada Kitab Allah yg memberi petunjuk dan Sunnah Rosul-NYA.maka kita akan senantiasa dalam kebaikan.


Dan orang yg berpaling dari kitab dan sunnah telah ditimpa kejahatan.

"Para penganut kebenaran (al-haqq) itu,jika mendengar kesia-siaan, mereka berpaling darinya.
Dan jika mendengar kebenaran, mereka menghadap kepadanya. Siapa yang melakukan kebaikan,Allah akan tambahkan kebaikan pula baginya."

Amin...smoga bermanfa'at...


By..Deandra Syalshaby New.



Referensi buku oleh Syeikh Abu Hasan Asy-Asyadyily.

0 comments: