ndak berjudul


Adalah sebuah kalimat yg
...tidak nyaman di otak, ia
adalah padanan dr kalimat
"EDAN, GILA, PEKOK,
KRENGGO dn GOBLOK". Jika
dalam bhs arabnya
"MAJNUN" yg bermak
"Tertutup" dg arti maksud
orang yg tertup akalnya. Bisa
juga dr kalimat
"TAGHOYYUR" yg bermakna
"Berubah" dg arti husus
berubah akalnya. Namun di
kalangan santri telah
berhasil menciptakan istilah
yg populer untuk meringkas
arti kata itu dg kalimat
"MINHA" yg punya arti
"Setengah sangkin" yg mana
isim dlomir di situ bertugas
menyimpan makna yg
sesungguhnya, yaitu miring.
Arti kalimat2 tersebut
sebagai seorang yg
mempunyai tingkah laku dn
tutur kata yg tidak lazim, tdk
umum di lakukan
kebanyakan orang.
Kebalikan dr maksud kata
tersebut adalah "WARAS" dg
maksud selamat akalnya,
atau juga bisa di sebut
"NORMAL" dg arti umum
layaknya manusia. Jika dalam
bhs arab adalah "ALIMUN"
yg berarti "PINTER" dg
tujuan arti adalah orang yg
mampu membaca dn
mencerdasi gejala dn pesan2
kebenaran (al haq dr Allah)
dia tanggap, peduli dn peka
terhadap Isyarat yg tercecer
di sekitarnya, tidak mudah
terguncang, terpancing,
terprovokasi oleh berbagai
keadaan. dia tdk pula
mudah gelisah, sedih dn
esmossi, justru kehadirannya
adalah jawaban dn solusi di
manapun dn kapanpun dia
berada. Allah 'Azza wa Jalla
berfirman dalam KitabNya
yg jika di indonesiakan " dn
itulah contoh2 yg Aku
jadikan untuk manusia, dn
tiada faham kecuali orang yg
pintar" (al ankabut 20/43.
selanjutnya lihat juga al rum
ayat 22. Lawan katanya lagi
adalah "ROSIKHUN" dg arti
"Ahli/Genius" dn yg di
maksud adalah orang yg
mendalam keilmuannya,
sehingga membuat dia tegas,
tepat dn cepat dalam
bertindak mengambil
keputusan tentang
persoalan yg selaras dg
Kehendak Tuhan. dia Keras
memegang prinsip dg tidak
mengabaikan prinsip dn hak
orang lain, dia tetap
menjaga keharmonisan
pihak2 terkait. Ihlas dalam
memberi dn menerima
tanpa menimbulkan gejolak,
cepat meredamnya jika ada.
tidak melecehkan
kehormatan dn idielogi
sesama, apalagi menfitnah
sikut kanan kiri demi ke
akuannya atau kepentingan2
tersembunyi lainnya, dia
bersikap dn berbicara dg dg
wibawa dg lindasi keyakinan
kpd Tuhannya. dia bertindak
dg ilham dn pancaran Nur
Ilahiyyah di sertai rasa
penghambaan kpd
Penciptanya. sebagaimana
tersebut dalam Alquran yg
jika di indonesiakan menurut
versi Wong Wongan " Wahai
Tuhanku janganlah Engkau
memalingkan hati kami
setelah Engkau beri kami
petunjuk, dn berilah kami dr
keharibanMu Rahmat,
sesungguhnya Engkau Maha
Pemberi" (ali imron 3/7), "
tetapi orang2 yg kukuh
ilmunya dr orang2 Mukmin
percaya dg apa yg di
turunkan kepadamu
(Muhammad) dn apa yg di
turunkan sebelummu, dn
orang2 yg mendirikan Sholat
dn Memenuhi zakat, dn
orang2 mengimani Allah dn
hari akhir. Merekalah yg
kelak mendapat ganjaran yg
besar" (al nisa 6/162).
Menyadari akan tanggung
jawab orang Waras, maka
bnyk di antara mereka yg
mau mengukur diri (bagi yg
mempunyai latar belakang
santri) dn demi menangkal
penyakit hati atau menjaga
diri dr penyakit "ain" (husus
orang2 yg hafal alfiyah dn
memahaminya). Maka jalan
"NGENTHIR" adalah sebuah
pilihan agar dia tdk menjadi
pusat perhatian fesbuker.
Agar dia tidak menjadi
muara tampung berbagai
macam persoalan. Karena
orang "WARAS" haruslah
siap memimpin,
membimbing yg "KENTHIR".
catatan ini di pungut dr
berbagai sumber dn di jemur
kemudian di goreng pada
tengah malam.
See more

0 comments: