Sepenggal kisah-KU

 Angin senja membawa berita dari negeri tentang buah hatiku,yang saat ini dalam asuhan mbah kakungnya,ku titipkan dekapan rindu untukmu wahai anakku,maafkan ibumu...inilah rintihan perih ketika keadaan memaksa harus memisahkan diri dari bellahan jiwa anak semata wayangku.Aku hanyalah perempuan biasa yang hidup dari keluarga yang sederhana,28 tahun tak terasa ku hirup udara dunia,dan meninggalkan sejuta kisah,bahagia,suka duka dan berbagai rentetan peristiwa cukup membuatku bisa lebih bijak dalam menghadapi problema hidup,meski kadang aku seperti kehilangan arah.Ampuni segala kelalaian-kelalaian-ku Ya Allah.

Ingin ku tulis sepenggal kisahku tak layak sebenarnya namun aku ingin itu ku jadikan penginggat untuk hidupku kedepan,yang mungkin bisa ku katakan saat itu aku begitu gegabah memutuskan hal yang terpenting dalam hidupku.
Tepatnya tahun 2005 yang lalu....tanpa berfikir panjang aku memutuskan untuk menikah dengan laki-laki yang kukenal lewat dunia maya(CHATING YM Ueeyy)....yang waktu itu  keberadaan kami sama di luar negeri.Aku bermukim di hongkong dan cowok itu bermukim di negara Korea.Kami sama2 di sibukan dengan rutinitas masing-masing,hanya waktu liburan saja kami bertemu di dunia maya....aku seperti wanita kebanyakan ingin sekali ada seseorang yang  meminangku...Alhamdulillah perkenalan kami yang singkat kurang lebih tiga bulan kami memutuskan untuk menikah...intinya aku menerima pinangan laki-laki tersebut.

Dari waktu yang kami sepkati kami sama-sama memutuskan untuk pulang ke negeri sendiri,ku ambil keputusan singkat'' Aku memutuskan kontrak kerja dengan majikanku""  karena waktu itu aku masih dapat 1 tahun.Dalam hatiku dia adalah laki-laki yang mampu memberikan kebahagian kelak dalam meniti rumah tangga sakinah,mawaddah,warahmah.
Sedikit yang ku kenali ''Dia mempunyai pribadi pemimpin karena pemahan agamanya kunilai waktu itu cukup bagus bila di samakan dengan laki-laki yang pernah ku kenal.Ku sampaikan niatan ini kepada orang tuaku...dan beliaupun memgembalikan semua keputusan ada padaku.Kebahagiaan menyapaku.Kami lakukan pernikahan kami pesta seperti biasa orang lakukan ..yang tak ku sadari jauh dari kata syar'i.

7 tahun sudah ku jalani pernikahan itu dengan suamiku tercinta(waktu itu) karena kesiapanku yang belum matang tentang pernikahan kadang membuat kami sering terbentur dengan kesalah-fahaman.Keegoan terus menguasai diri kami.Keberadaan sangat tertekan karena kami masih numpang di rumah mertuaku...tak perlu ku ceritakan yang vulgar...hanya saja keadaan sangat tidak bersahabat denganku.Semenjak kepulangan suamiku dari merantau kurang lebih satu tahun suamiku tidak bekerja...hanya mengandalkan tabungan yang tersisa.Ku coba untuk sabar dengan keadaan apaun.Namun aku semakin tidak betah...keinginanku ingin sekali menjalani hari-hari dengan usaha berdua tanpa ikut campur,tanpa mengahrap bantuan orang tua.Namun suamiku bersikukuh untuk tetap tinggal dengan Orangtuanya akupunpun diam dan mengikutinya.Hingga suatu malam ku ungkapkan niatku untuk pergi keluar negeri kembali merantau.Ku beri gambaran tentang cita-cita mencari dana agar bisa memiliki rumah sendiri tanpa mengantungkan hidup pada orang tua.Bahkan suamikupun merencanakan untuk pergi keluarga negeri lagi,dan kami sepakat.Akhirnya aku persiapkan semua...alhamdulillah aku di mudahkan urusanku sama RABBku.

2 tahun bukan waktu yang singkat aku harus memisahkan diri dari dirimu(suamiku).....Namun perjalanan tak semulus apa yang aku rencanakan.Kau yang berfikir untuk kembali keluar negaripun membutuhkan dana yang tidak sedikit.Namun ku tak berfikir yang negatif karna aku selalu  berpikir kau memiliki kesungguhan untuk masa depan kita kedepan.....Maafkan aku bukan untuk mengungkit apa yang sudah terlewati namun itu ku ingin kita jadikan pelajaran agar kedepan kita bisa berhati-hati dan segera mewujudkan impian kita.Impian tinggal impian permasalahan sepelepun sering kali menjadi masalah besar..di sinilah aku merasa sangat tidak nyaman...bukan kau meringankan justru menambah bebanku semakin berat.Setiap kali aku tak belum bisa memenuhi keinginanmu''Kau selalu mengucapkan kalimat yang membuatku menahan perih..kata-katamu selalu kasar,kau selalu mencelaku dan menghukumiku istri durhaka.Andaikan kau mau mengerti sedikit tentang aku..mau membimbingku karena ketidak mengertiaku ...namun kau hanya berfikir dirimu sendiri....tak pernah mau memahami aku.
Hingga tak tak jarang kata-kata talakpun lepas dari lisan mungilmu.Maafkan aku jika ku mencari kenyaman bukan dari dirimu.dan itu terjadi...Ampuni aku ya Allah....maafkan aku suamiku.

Ketika kau kabarkan kegagalanmu untuk pergi keluar negeri karena hal lain...aku hanya berfikir mungkin ini ujian untukku.Ku habiskan kontrak dan aku ingin segera pulang dan membagun sisa harapan untuk memperbaiki pernikahan ini denganmu...,meski harus menanggung beban yang lebih berat lagi.Kaupun memintaku untuk tinggal di rumah.Setitik harapan sebagai penyemangat aku pulang meski hanya membawa sedikit tabungan aku tak berfikir lagi tentang itu toh semua udah terlewati ku genggam sendiri cukup aku yang yg mengerti.Kepulanganku kau sambut dengan suka cita....Namun ada peristiwa yang mengejutkan ketika tiba2 ku menerima sebuah telpon dari seorang perempuan ''Astaghfirullah kaupun tega menghantamku.Dengan bebagai dalih yang tak jelas kau coba menjelaskan.Aku memaafkan tapi urusan(...........mu) itu di luar urusanku.Alhamdulillah hari yang membahagiakan telah ku lewati...tanda kehadiran malaikat kecil ..dalam doaku semoga itu mampu merubah pola pikirmu.Ku tetap bersabar meski kau belum berubah.Meski kau mengetahui janinku semakin membesar dan membutuhkan dana yang tidak sedikit kau tetap nyantai saja,hanya mengharapkan dari orang tuamu....Apa yang bisa aku perbuat sedang perutku semakin membesar,apakah aku harus membebankan ini pada mertuaku yang sudah renta....wallahu'alam.

Hingga pagi itu udara begitu sejuk...ku rasakan perutku mendadak sakit yang amat sangat...aku panik..segera ku kabarkan pada ibu...ibuku segera menyiapkan segala sesuatu ...alhamdulillah buah hatiku menatap dunia jam 12 malam di bantu bidan aku melahirkan dgn normal...meski aku harus melewati masa yang  sulit,antara hidup dan mati,ku berjuang sekuat tenagaku dengan iringan tangis dan sakit yang amat sangat(ngikut bayangin perutku jadi mulez).Trimakasih ya Allah Kau berikan nikmat-MU Yang Amat Sempurna bayi perempuan hingga ku bernafas lega.

Sejak itu sempurnalah aku j,aku telah menjadi wanita yang sempurna,ibu dari anakku,meski segala sesuatu masih di bantu sama ibu dan suamiku.....kebahagiaan itu hanya berlaku beberapa bulan.
Dengan berat hati ku perbincangkan niatku untuk kembali berkarer...karena keadaan ini ternyata tdk membuat berubah suamiku....Bukan aku menghujatmu tapi...maafkalah aku.Ini harus ku tempuh lagi...semua demi kehidupan anakku kedepan.Bukan aku kufur atas pemberianmu (suamiku)...Sungguh keadaan ini sangat memaksa....

Hampir satu tahun sudah ku tinggalkan bayi merah yang masih berumur 6 bulan,ibu kangen nak...
kadang aku sesalkan ...bila kadang perjuangan ini kau pandang sebelah mata ...aku ambil jalan ini ku berharap terbuka fikiranmu...untuk memenuhi hak-hakmu....aku tidak ingin materi yang melimpah...aku hanya ingin kedepan kita bisa menghandle masalah kita tanpa campur tangan orang tua.tidak lebih dari itu.
Rubahlah kekasaranmu...jika kau menginginkan aku lbih baik...bimbinglah aku dengan kemampuanmu..karna akupun ingin berubah...hanya Allah dan engkau yang mampu menbuat aku menjadi Istri salehah.
Marilah saling intropeksi diri...kita ambil pelajaran dari kesalahan2 masa lalu.....
Aku tidak akan menagih apa yang kamu janjikan dulu.....aku hanya ingin kedepan lebih baik...dan aku yaqin kau sangat mengerti itu..aku ingin kebersamaan ini tak hanya kebersamaan di dunia saja,tapi dunia akherat.Aplikasikan ilmu yang ada dalam dirimu...Inilah terakhir pengharapanku.



hongkong 2011.
hamba yang dhaif.


                    

0 comments: