Abu Azvhierandha II
Kang Fuji @ Kalau di kaitkan dengan Zina Hati adalah ..
memikirkan sesuatu yang dapat mendatangkan Syahwat ..krena azas timbulnya Syahwat adalah melalui anggota badan dan yang menyaring semua itu adalah HATI .Wallahu'alam

Sedikit Uraian tent...ang Zina :

Berbagai bentuk perzinaan anggota tubuh yang disebutkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina,
pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”

Hadits ini menunjukkan bahwa memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang meskipun tanpa syahwat adalah zina mata . Mendengar ucapan wanita (selain istri) dalam bentuk menikmati adalah zina telinga. Berbicara dengan wanita (selain istrinya) dalam bentuk menikmati atau menggoda dan merayunya adalah zina lisan. Menyentuh wanita yang tidak dihalalkan untuk disentuh baik dengan memegang atau yang lainnya adalah zina tangan.

Mengayunkan langkah menuju wanita yang menarik hatinya atau menuju tempat perzinaan adalah zina kaki. Sementara kalbu berkeinginan dan mengangan-angankan wanita yang memikatnya, maka itulah zina kalbu. Kemudian boleh jadi kemaluannya mengikuti dengan melakukan perzinaan yang berarti kemaluannya telah membenarkan; atau dia selamat dari zina kemaluan yang berarti kemaluannya telah mendustakan. (Lihat Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, pada syarah hadits no. 16 22)

Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra`: 32)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”(HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226) ..

Wallahu'alam Bishawab ..Baarakallohu fiikum .
 
 
Bismillah ...

Bisa di Ambil Kesimpulan ..si Ikhwan ingin menjaga Amalan'a !

Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat dari syahwat-syahwat yang telah Allah hiaskan pada ma...nusia dalam masalah cinta, Artinya Allah menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati laki-laki itu cenderung pada wanita, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya) :

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,“,
(Q.S Ali¬-Imran : 14)

Allah tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya. Akan tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan.

Adapun cinta yang murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan telah disebutkan oleh sebagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahwa orang yang mencintai seseorang lalu menjaga kehormatan dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala.

Yang perlu dipahami, bahwa cinta atau kecenderungan hati itu adalah hiasan yang Allah beri kepada manusia. Terkadang ia bisa muncul karena sesuatu yang asalnya haram seperti pandangan kepada bukan mahromnya, berkhalwat, adanya tabarruj oleh si wanita, ikhtilat, atau lainnya. Maka yang terganjar adalah amalan-amalan haram ini.

Jika ia segera bertaubat dengan benar maka Allah mengampuninya, sedangkan rasa yang masih membekas di hatinya itu disyariatkan agar ia tahan dan simpan, ia menjaga kehormatan dirinya dengan tidak mengarahkan hasrat hatinya kepada suatu amalan yang haram selanjutnya.

Misalnya melanjutkan dengan pembicaraan, penyampaian, pandangan lanjutan, hingga amalan zina lainnya yang lebih jauh. Pernyataan cinta kepada yang belum berhak untuk mendapatkannya, itu adalah salah satu bentuk mewujudkan apa yang ada di hatinya itu menjadi suatu amalan dhahir yang terganjar.

Oleh karena itulah dalam risalah tersebut dijelaskan:

Makna ucapan Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat...

Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapa pahala.

Subhanallah, sungguh mulia syariat ini menjaga hati-hati manusia agar senantiasa dapat mensucikan diri...Wallahu 'alam
 
 
~Memilih yang shalih dan shalihah
Lelaki yang hendak menikah harus memilih wanita yang shalihah dan wanita harus memilih laki-laki yang shalih. Menurut Al-Qur’an: “Wanita yang shaliha...h ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, olkeh karena Allah telah memelihara (mereka)”. (An-Nisaa : 34). Menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits yang Shahih di antara ciri-ciri wanita yang shalihah ialah : “Ta’at kepada Allah, ta’at kepada Rasul, memakai jilbab (pakaian) yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah (Al-Ahzab : 32).
 

BERTASBIH


Pagi bertasbih dengan keheningannya
angin bertasbih dengan hembusan kesejukannya
kedamaian merengkuhku
ketika telinga tersentuh bacaan merdu Ayat-Ayat-NYA
ada perih mengiris
...ada rindu menghujam pilu
ada rasa mengelora penuhi kisi-kisi
Dawai-dawai Rahmat-MU
Menyadarkan kelalaian
Sungguh terhinanya hamba berjalan di bumi-MU
Angkatlah kami dari kehinaan ini Ya Rahman
 
 

Meraup Pahala Di Waktu Haid.

Setiap wanita normal tentu mengalami haid atau menstruasi.Itu sudah menjadi sunnatullah.Justru akan di bilang aneh,jika wanita yang tidak mendapat kunjungan ''tamu" istimewa ini.
Haid adalah keluarnya darah dari alat kelamin wanita.datangnya sebulan sekali,biasanya wanita mengalami haid setelah mencapai usia tertentu dan berhenti sesudah mencapai usia tertentu pula.
Di bilang istimewa,karena wanita yang sedang haid ini mendapat dispensasi untuk tidak shalat,puasa,dan beberapa ibadah lainnya.Malah berdosa bila dalam keadaan haid,lantas shalat dan puasa.
Ada yang bilang rugi dong wanita karena hilang kesempatan mendapat pahala.Jangan kwatir ada cara lain meraup pahala ,antara lain adalah berdzikir dan menghafal Al-qur'an dan hadist,..

BERZIKIR

Sekalipun lagi haid ,yang bersangkutan bukan saja boleh,malah di anjurkan untuk sebanyak-banyaknya membasahi bibir dengan zikir,Kapan dan di manapun.Misalnya dengan melantunkan takbir (Allahu Akbar),tasbih (subhanallah),dan tahmid (alhamdulillah).Dalam sebuah hadist Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Kebaikan dari bezikir dengan kalmat tersebut,bila di bandingkan dengan dunia serta isinya,masih berat kalimat tasbih,takbir dan tahmid tersebut.
Berdzikir bisa pula dengan membaca istghfar,memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wata'ala.Istighfar ini penting,karena tiada manusia tanpa dosa.Rasulullah sendiri tak kurang beristghfar 80 kali sehari.Itu Rasulullah yang mempunyai jaminan pengampunan dosa.Kita yang tidak mendapat jaminan mestinya lebih banyak lagi beristghfar.

Ada manfaat lain dari istighfar selain pengampunan dosa.Ternyata istghfar bisa untuk membuka jalan berbagai persoalan dan juga membuka rezeki.Rasulullah bersabda,''Barang siapa melazinkan istighfar,niscaya Allah pasti akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan,dan dari setiap kesedihan,dan memberinya rezeki (yang halal) dari Arah yang tidak di sangka-sangka.[Riwayat Abu Dawud].
Allah juga berfirman;"Memohon ampunlah kepada Tuhanmu,sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun ,niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu yang lebat,dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengandakan untukmu kebun-kebun dan mengandakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'' [Nuh (71);10-12].
Nah tunggu apalagi .Ayo,perbanyak istighfar.