Air matamoe

Bismillah...
''Cece....''siapa yang memanggilku'' ku mencari sumber suara,ku perhatikan dengan seksama di balik pembatas ku temui sosok perempuan muda'' matanya nanar berkaca namun masih ku temui senyumnya menghias wajah yang nampak murung.Ya ada apa jawabku...ku mendekat meratap di dinding pembatas ...

temen:''Surat-surat yang aku kirim kemaren udah sampai''
me ; surat-surat apa ''sambil mikir''
temen : Itu surat tentang perceraian ''butiran bening meleleh dari sudut matanya
me : Ya Rabb, lirih dari hatiku..kamu siap dengan keadaan ini,kamu mantap dengan keputusanmu....Jika kau yakin mampu mempertahankan dan kau yakin mampu memrubah suamimu..kau boleh membatalkan perceraian itu... ku coba memberi pertimbangan.
temen : ''Aku sudah mantap mengambil keputusan ini cece...sudah beberapa tahun ku menunggu perubahan suamiku,sepertinya sedikit sekali harapan itu kan terwujub.
me:''aku terdiam..
temen : ''Apakah aku berbuat dosa besar melakukan ini semua...
me : wallahu'alam aku tidak bisa menghukumi,memang talak hak suami,itupun boleh di ambil jika memang jalan benar-benar udah buntu,dan istri juga ada hak khulu' tapi harus dengan alasan yang syar'i...itu yang pernah aku dengar dari ustadz jawabku.
temen : ''suammiku sekarang memang ada perubahan setelah aku meminta cerai,care sama anaknya dan mencukupi kebutuhan-kebutuhannya.Kemaren aku meminta pendapat ke Ustadzku beliapun memberi wejangan yang intinya bahwa perubahannya (suamiku) hanya karena ingin aku mengagalkan perceraian itu.
me : mungkin benar apa yang  di sampaikan Ustadz itu.Apakah beliau tahu kehidupanmu?

temen: sangat tahu karena beliau tetangga kami..
me : oooo..kalo memang begitu mantapkan hatimu..dan bersabarlah.Semoga Allah kelak akan memberi ganti yang lebih baik.

temen; suwun cece kau dengar kesahku...sambil mengusap matanya yang memerah
me; sama-sama ..aku senang kau telah memberiku ilmu ..karena bila kita jeli banyak hikmah yang bisa kita ambil dari permasalahan ini...udah dulu ya aku mau melanjutkan pekerjaanku pamitku...

temen: ''ya monggo..
Ku teruskan pekerjaanku...dadaku berkecamuk dengan seribu pertanyaan kenapa kupingku harus mendengar perceraian lagi-perceraian lagi...Benar hal-hal inilah sering kali membuat miris untuk melangkah kedepan.Mudahkanlah urusan kami ya Allah.

Kongsian singkat sempat membuatku tercenung beberapa saat....ku coba mencari titik temu apa yang membuat mereka melakukan itu semua.Jika hanya sebab urusan dunia apakah benar-benar jalan udah buntu,saya rasa bila dari indivindu saling menyadari kewajiban masing-masing,mau membuka diri untuk berubah dan melakukan perubahan yang nyata hal itu (perceraian) tidak sampai terjadi.Aku mendesah perlahan....ku coba untuk melupakan.meski  menyisakan pertanyaan2 yang menari2 di otakku.

Suara handphone membuatku terhenyak kaget...



0 comments: