Hening merayap mengikuti pekat malam...
lenggang mencumbui jiwa yang lelah...
memeluk mesra raga merebah ...
mimpi membisikkan lelap terukir dalam guratan waktu
mata terpejam manja.... senyum menghias wajah merindu.....
Sentuhan CINTA-NYA.... Cinta yang menghantar kebahagiaan Hakiki....
Untuk-mu :))
 

Rumah masa depan


kepak angsa melintasi senja..
kembali keperaduan....
sedang aku menlewati waktu semakin dekat rumah masa depan
lubang seukuran tubuhku,
beralaskan tanah,
...berdindingkan tanah,
berselimut sehelai kafan,
dan hanya beratap tanah.......
temanku hanya amal2an .... cukupkah?
sedang diri ini berlumuran dosa.
 
“Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini manis lagi hijau, tetapi tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. (HR : Bukhari dan Tirmidzi)

fulan Bin fulan: SABAR

fulan Bin fulan: SABAR: "*Sabar bukan sekedar di ucapkan oleh lisan...*Teruslah engkau belajar untuk bersabar....Sampai ia benar benar halal untukmu *Kesabaran itu t..."

bisikan lembut

pelukan waktu....membisikan pelan di telinga angan
asa mencumbu mesra setiap  desah nafas cita
Aroma semerbak wewangian taman penharapan
menyambut ramah sehelai ruh bersimpuh menyesal
Tangan Sang Kasih menyetuh lembut pada titik jiwa
Menyentil penuh cinta.....

pesona lembah pengampunan ''Sang Maha Pemilik Dzat''
seluas hamparan langit dan bumi
Untuk semua pemilik jiwa yang datang meminta



hati

Segumpal Darah
Jaga dia dari titik hitam (maksiat)
Hanya kepada-MU kami Mohon penjagaan.

tak berjudul

Maha suci Allah yang memegang nafasku
tasbih lirih basahi lisan yang penuh noda
Hening ruang kecil yang tak bergeming.....
ku lukis penggalan kisah di dinding kamar
Nyanyian kesunyian pahami ulah rasa yang jahil.

Maha suci Allah yang menghidupkan diri
Gerakku dalam pengawasan-MU
Ponggah jiwa rakus kesenangan semu
mengabaikan seruan ada azab pedih..
hingga panah-panah iblis masuk aliran darah...
Aku berlindung daripada-MU
akan kecongka'an iblis dengan seribu tipu dayanya

Aku terhempas di hamparan hijaunya rerumputan
ku temui tenang ....
namun tenangku bisikkan..... hadirlah sejenak
ingin menatap samar dalam bayang...
Tunggui sapamu ....hanya memahami bahasa keheningan.

Indah ini sangat indah......
hadirmu......


kerinduan

pagi berkabut lesu...
gerimis sisakan butiran di jendela kaca
angin basah menyapu wajahku
awan tebal membalut bumi lenggang
elok tarian dedauan lafadkan tasbih ketawadhu'an

di sana ...jauh di lorong hati
seponggah kerinduan memelas hadir :( 
tak pernah meminta
senang dengan rasa sosok jiwa mengagumkan
dia berbicara pada dinding kesabaran
mengikat komitment di titian asa

diammu kepedulianmu :)

cukuplah memahami bahasa hening  bahasa qalbu


Angin pagi yang basah mengiringi nafas menemeni jasad
tetes embun bercumbu mesra dengan alam menyatu bersama hembusan angin
desiran hati meluruhkan keangkuhan jiwa menebas mati
menyudutkan pada sebuah pengakuan ....arti sebuah kehadiran.
satu jiwa mulai resah,ricuhnya rasa membelenggu berontak mengancurkan hijab.


Ali Bin Abi Thalib  : "Barang siapa memperbaiki hubungan dengan Allah, niscaya Dia memperbaiki hubungannya dengan orang lain. Barang siapa memerhatikan urusan akhiratnya, Allah akan memerhatikan urusan dunianya. Barang siapa menjadi penasihat bagi dirinya sendiri, Allah akan menjadi penjaganya.


" Umar Ibn Al-Khattab r.a: "Jika engkau melihat seorang ulama mencintai urusan dunia, maka waspadalah terhadap segala bentuk tindak-tanduknya. Karena, ia akan merusak agamamu. Sebab setiap orang yang mencintai sesuatu itu pasti akan tenggelam (larut) di dalam apa yang dicintainya."


 

‎"Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia,"(QS. al-Waqi’ah : 77)

Bayangan m.......u


kilauan sang bintang....
membisikkan kedamaian di sudut hening jiwa
membelenggu .....
menyeret pada titian asa......
samar terukir wajah....melintas di alam pikiran
...menghilang...di antara gulatan hayal
cukup bawalah . . . dalam setiap doamu
semoga Allah meridhai...amin.